Temukan Istana Doge, jantung Republik Venesia
Dahulu pusat pemerintahan dan kediaman Doge.
Karya agung bergaya Gotik ini memadukan seni, politik, dan sejarah.
Menyusuri ruang‑ruang mewah, melintasi Bridge of Sighs, dan mengagumi karya Tiziano serta Tintoretto..
Istana Doge Jadwal kunjungan
Buka setiap hari; jam buka bergantung musim. Masuk terakhir biasanya 1 jam sebelum tutup.
Istana Doge Hari Tutup
Tutup pada 25 Desember dan 1 Januari; jadwal khusus berlaku saat hari libur atau perawatan.
Di mana Lokasinya
Piazza San Marco 1, 30124 Venezia VE, Italia
Cara menuju Istana Doge (Palazzo Ducale)
Terletak di Piazza San Marco, mudah dicapai dengan vaporetto, taksi air, atau berjalan kaki menyusuri gang‑gang Venesia yang fotogenik.
Naik Kereta
Dari stasiun Venezia Santa Lucia, naik vaporetto jalur 1 atau 2 menyusuri Canal Grande menuju halte San Marco – beberapa langkah dari istana.
Naik Mobil
Mobil tidak diizinkan di pusat bersejarah. Parkir di Piazzale Roma atau Tronchetto, lanjutkan dengan vaporetto atau berjalan kaki.
Naik Bus
Dari Mestre/daerah daratan, naik bus ke Piazzale Roma, lalu ganti ke vaporetto tujuan San Marco.
Berjalan Kaki
Dari Jembatan Rialto, ikuti penunjuk arah ke Piazza San Marco – istana menjulang di sudut yang menghadap laguna.
Mengapa mengunjungi Istana Doge
Arsitektur Gotik memukau, ruang‑ruang dewan, penjara rahasia, dan mahakarya para seniman Venesia – semua dalam satu tempat.
Doge's Palace Venice: The Ultimate Guide (Tickets, Entrances, Routes, Tips)
Plan the perfect visit to the Doge's Palace (Palazzo Ducale): ticket types, entrances, suggested routes, must‑see rooms,...
Pelajari Lebih Lanjut →
A Short History of the Doge's Palace: Power, Justice, and the Venetian Republic
From wooden fort to Gothic icon: how the Doge's Palace became the beating heart of Venetian politics, diplomacy, and jus...
Pelajari Lebih Lanjut →
Istana Doge
Bridge of Sighs
Meniti jembatan yang dahulu mengantar tahanan dari ruang sidang ke sel – panorama paling menyentuh di Venesia.
Tangga Emas
Kagumi langit‑langit berlapis emas dan kehalusan seni Renaisans di tangga agung yang dulunya untuk kalangan bangsawan.
Aula Dewan Besar
Nikmati ‘Paradise’ karya Tintoretto – salah satu kanvas minyak terbesar di dunia – di tengah ukiran kayu yang megah.